KAP : Membangun Hubungan Antar Pesona

Attraction Theory

Ketertarikan seseorang kepada orang lain, dapat disebabkan karena beberapa hal

1. Attractiveness ; daya tarik dari seseorang karena melihat pada fisik dan juga kepribadia

2. Proximity ; daya tarik dari seseorang karena adanya jarak (kedekatan).

  • Kedekatan geografis merupakan faktor utama yang dianggap paling menentukan daya tarik terhadap orang lain
  • Menurut Berscheid (1985) ; hubungan antara proksimitas fisik yg dekat dan daya tarik adalah hubungan terdokumentasikan paling baik, karena kita cenderung akan dekat dengan seseorang yg memiliki jarak lebih dekat, dan akan mengabaikan sifat-sifat orang lain tersebut yang kurang menyenangkan.
  • Adanya peluang untuk melakukan kegiatan komunikasi yang lebih sering

3. Similarity ; daya tarik dari seseorang karena memiliki kesamaan, menganggap orang lain itu setara dengan dirinya sendiri

  • Dalam sebuah penelitian mengenai pemilihan pasangan hidup, Buss (1985) menemukan bukti kuat bahwa pemilihan pasangan hidup memiliki kecenderungan untuk didasarkan pada kemiripan ; usia, pendidikan, latar belakang; ras, agama dan sosial, ekonomi, atau ciri-ciri psikologis, seperti halnya kemiripan terkuat bisa berupa sikap, pendapat dan pandangan terhadap dunia

Social Exchange Theory

  • Membangun sebuah hubungan antar persona yang didasarkan pada teori ekonomi ; Profits = Rewards – Costs ; seseorang membangun atau membentuk sebuah hubungan karena adaya orientasi untuk mendapatkan keuntungan.

Equity Theory

  • Membangun sebuah hubungan antar persona yang didasarkan pada kepentinga yang saling menguntungkan diantara keduanya.
  • Hubungan bisa bertahan jika masing-masing pihak saling memberi dan memperoleh keuntungan yang sepadan

5 Tahapan awal dalam membangun sebuah hubungan antar persona :

  1. Tahap memulai (initiating), merupakan usaha awalan bagi anda dalam membangun hubungan dengan orang lain. Percakapan dilakukan dengan sangat hati-hati dan bersifat sekilas. Contoh : Disaat anda sedang menunggu kereta api datang di sebuah stasiun, anda duduk disebelah seorang ibu dan anda memulai mengajaknya berbicara “sedang menunggu kereta apa bu?”
  2. Tahap penjajagan (experimenting), merupakan fase dimana anda berusaha mencoba berbicara dengan seseorang dan ingin mengetahui identitasnya. Pada tahap ini, anda bisa lebih mengenal orang lain, mengetahui apa persamaan atau perbedaan dengan kita. Contoh : Anda sebagai seorang mahasiswa baru yang berkumpul dalam sebuah kelas, anda berusaha mengajak berbicara orang disebelah anda dan ingin mengenalnya lebih jauh, “nama kamu siapa? kamu berasal dari sekolah mana? nanti kamu ingin ikut ukm apa?”
  3. Tahap penggiatan (intensifying), merupakan tahapan dimana sudah terlihat adanya hubungan yang akrab antara anda dengan orang lain. Adanya usaha untuk berbagi informasi yang pribadi. Ada perubahan perilaku yang terjadi melalui perilaku komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Contoh : Anda mempunyai teman dikelas yang baru, setiap jam istirahat kuliah anda pergi ke kantin dengannya. Anda sering berbagi cerita tentang kegemaran dan minat, serta kegiatan bersama yang dilakukan di bangku kuliah
  4. Tahap pengintegrasian (integrating), merupakan sebuah tahapan yang lebih intim lagi antara anda dengan orang lain. Anda telah mulai menganggap bahwa orang lain tersebut adalah pasangan anda. Keduanya aktif memupuk minat, sikap dan kualitas yang dianggap setara atau sama. Keduanya telah lebih terbuka pada aspek kepribadian masing-masing. Ada perhatian dan perlakuan khusus yang anda berikan kepada sahabat atau pacar
  5. Tahap pengikatan (bonding), merupakan tahapan yang lebih formal dan ritualistik. Tahapan pengikatan ini terjadi dalam bentuk pertunangan atau pernikahan. Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak untuk saling menerima sesuai dengan ketentuan hukum dan norma yang mengatur hubungan tersebut. Selain itu terdapat dukungan dari lembaga sosial atau masyarakat terhadap hubungan tersebut

Leave a comment